PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN MATA KULIAH
Rafiqa Maulidia
DISUSUN OLEH
Sulthan Basil A
27316183
2TB03
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, Pada makalah ini Penulis banyak mengambil
dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak.
oleh sebab itu, dalam kesempatan ini Penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
sangat jauh dari sempurna, untuk itu Penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata Penulis mengucapkan terima kasih
dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membaca…
Depok
,31 Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... 1
DAFTAR
ISI...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN…...............................................................................
3
1.1 Latar
Belakang....................................................................................
3
1.2 Rumusan
Masalah............................................................................... 3
1.3
Tujuan.................................................................................................
3
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................... 4
2.1 Pengertian Integrasi
Nasional........................................................... 4
2.2 Faktor Pendorong Dan
Penghambat Integrasi Nasional.................... 5
2.3 peran dalam masyarakat dalam mengatasi
ancaman.......................... 6
2.3 peran dalam masyarakat dalam mengatasi
ancaman.......................... 7
BAB III
PENUTUP........................................................................................... 8
3.1
Kesimpulan......................................................................................... 8
DAFTAR
PUSTAKA………............................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai sebuah negara dalam
realitasnya terpisah pada beberapa bagian dan tingkatan, dari segi geografis
dipisahkan oleh lautan dengan beratus-ratus pulau besar dan beribu-ribu pulau
kecil. Kadangkalanya banyak pulau yang belum diberi nama, bahkan belakangan ini
dua pulau yang berada di kawasan Kalimantan telah menjadi milik Negara
Malaysia. Dari perspektif kewilayahan tampak pembagian Indonesia Bagian Timur
dan Indonesia Bagian Barat, atau kawasan perkotaan dan perdesaan.
Realitas itu menyebabkan pula kewargaan
penduduk Indonesia berbeda-beda dari segi kebudayaan. Pengelompokkan kewargaan
serupa itu diwujudkan dalam satuan-satuan etnik. Menurut kajian Hildred Geetz
(1963), terdapat 300 kelompok etnik dan 250 jenis bahasa yang setiap kelompok
etnik itu memiliki identitas kebudayaan sendiri, termasuk di dalamnya
bahasa-bahasa yang digunakannya.
Di era reformasi ini, kemajemukan masyarakat
cenderung menjadi beban daripada modal bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari
munculnya berbagai masalah yang sumbernya berbau kemajemukan,
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih
mengalami krisis multidimensi yang menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah
satu masalah utama dari krisis besar itu adalah ancaman disintegrasi bangsa
yang hingga saat ini masih belum mereda. Kesadarakan akan pentingnya kerukunan
antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu di wujudkan melalui pemahaman
integrasi nasional.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan maka perlu
kiranya kami merumuskan beberapa hal berikut :
1. Apa Pengertian Integrasi Nasional ?
2. Bagaimana Proses Integrasi Nasiobnal dapat
terjadi ?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang mejadi
tantangan dan pendorong dalam mewujudkan Integrasi Nasional ?
4. Apa Problematika dan solusi dalam integrasi
nasional ?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian Integrasi
Nasional.
2. Untuk mengetahui Proses dalam Integrasi
Nasional.
3. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penghambat dan pendorong Integrasi Nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Integrasi Nasional
Istilah integrasi nasional berasal dari dua
kata yaitu integrasi dan nasional. Istilah integrasi mempunyai arti
pembauran atau penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh /
bulat. Sedangkan istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan,
bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional,
tarian nasional, perusahaan nasional.
Sehubungan dengan penjelasan kedua istilah
diatas maka interasi nasional mempunyai pengertian suatu proses penyatuan atau
pembaruan berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapat menjamin
terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan
bersama sebagai suatu bangsa.
Nazaruddin berpendapat istilah integrasi
nasional merujuk kepada seluruh unsur dalam
rangka melaksanakan kehidupan bangsa, meliputi sosial, budaya
ekonomi, maka pada intinya integrasi nasional lebih menekankan persatuan
persepsi dan prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Dengan demikian Integrasi nasional dapat
diartikan penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat
menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Proses Integrasi Nasional biasanya akan
dipengaruhi oleh aspek-aspek sosiologis dan antropologis. Dalam prosesnya,
integrasi dituntut adanya kesepakatan terhadap nilai-nilai umum yang ada
didalam masyarakat melalui proses :
a. Sosialisasi
Sosialisasi adalah sebuah proses seumur hidup
yang berkenaan dengan bagaimana individu mempelajari cara-cara hidup, norma dan
nilai sosial yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkenbangan menjadi
pribadi yang dapat diterima oleh kelompoknya.
b. Akulturasi
Akulturasi
adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
c. Asimilasi
Asimilasi
adalah pebauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru.
d. Enkulturasi
Enkulturasi
merupakan proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu
dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
2.2 Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi
Nasional
a) Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib
dan seperjuangan.
b) Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa
Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
c) Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia,
sebagaimana dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d) Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa
dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di
medan perjuangan.
e) Kesepakatan atau konsensus nasional dalam
perwujudan Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih,
lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
f) Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda
Pancasila, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
2) Faktor-faktor penghambat
integrasi nasional sebagai berikut:
a) Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka
ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
b) Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas
ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
c) Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa,
baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d) Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan dan hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas
dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan),
gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
e) Adanya paham “etnosentrisme” di antara
beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan
menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
f) Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat
kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik
melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
g) Kontak langsung, antara lain melalui
unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak langsung, antara lain melalui
media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film,
internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
2.3 Peran MasyarakatDalam Mengatasi Ancaman Integrasi
Nasional
1. Problematika
Masalah integrasi nasional di Indonesia
sangat kompleks dan multidimensional. Disintegrasi bangsa dapat
terjadi karena adanya konflik vertikal dan horizontal sebagai akibat
tuntutan demokrasi yang melampaui batas, konflik antara elite politik,
lambatnya pemulihan ekonomi, lemahnya penegakan hukum dan HAM serta kesiapan
pelaksanaan Otonomi Daerah.
Problematika dalam integrasi nasional dapat dilihat
dari berbagai aspek sebagai berikut :
a) Geografi. Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk
memisahkan diri adalah daerah yang paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang
besar pengaruhnya dari negara tetangga atau daerah perbatasan, daerah yang
mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah wisata, atau daerah yang
memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
b) Demografi.
Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau penyebaran penduduk
yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya disintegrasi bangsa, selain
masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan SDM.
c) Kekayaan Alam. Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam
dan berlimpah dan penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan
terjadinya disintegrasi bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti
pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila terjadi kerusakan akibat
dari pengelolaan.
d) Ideologi.
Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam terjadinya konflik
di negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap agama
yang dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan
bijaksana pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya kemungkinan disintegrasi
bangsa, oleh sebab itu perlu adanya penanganan khusus dari para tokoh agama
mengenai pendalaman masalah agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara
berkesinambungan.
a) Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk
menyulut berbagai ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam
bermasyarakat dan sering mengakibatkan
konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila
tidak ditangani dengan bijaksana akan menyebabkan konflik sosial di dalam
masyarakat. Selain itu ketidak sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat
yang diberlakukan pada pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan
kepentingan yang akhirnya timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidak
adilan didalam pengelolaan dan pembagian hasil atau hal-hal lain seperti
perasaan pemerintah daerah yang sudah mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan
bantuan dari pemerintah pusat, konflik antar partai, kabinet koalisi yang
melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang tidak pasti dan tidak adil
akibat ketidak pastian hukum.
e) Ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan
sebagian besar penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial
masyarakat Indonesia yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan
masyarakat miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak
wajar yaitu melalui KKN.
f) Sosial Budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa
Indonesia merupakan sumber konflik apabila tidak ditangani dengan
bijaksana. Tata nilai yang berlaku di daerah yang satu tidak selalu sama
dengan daerah yang lain. Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni
konflik antara kelompok yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang
relatif terbelakang.
b) Pertahanan Keamanan. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi
saat ini menjadi bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri
maupun dari luar negeri, hal inidengan perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan
komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan
bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
2. Solusi
Untuk mewujudkan integrasi nasional
diperlukan keadilan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak
membedakan ras, suku, agama, bahasa, gender, dan sebagainya. Sebenarnya upaya
membangun keadilan, kesatuan, dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya
membangun dan membina stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya
keterlibatan pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh
upaya integrasi nasional adalah sebagai berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa
sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan
kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi
usaha-usaha pemecahbelahan dari ancaman luar.
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan
implementasi butir-butir Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan
kesetiaan kepada ideologi bangsa.
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas
dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari
unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah integrasi nasional berasal dari dua
kata yaitu integrasi dan nasional. Yang bermakna suatu proses penyatuan
atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan
pembentukan identitas nasional atau bangsa yang harus dapay menjamin
terwujudnya keselarasan, keserasianm dan keseimbangan dalam mencapai tujuan
bersama sebagai suatu bangsa.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya
integrasi nasional adalah sebagai berikut :
a) Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa
dan setanah air dan rasa persaudaraan
b) Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.
c) Meningkatkan ketahanan rakyat
d) Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan
implementasi butir-butir Pancasila
e) Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas
dan tidak kenal kompromi.
f) Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari
unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi separatis.
DAFTAR PUSTAKA
Suhadi, Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1989.
http://argamakmur.wordpress.com/cara-mengatasi-agar-tidak-terjadi-integrasi-suatu-bangsa//18-11-2011/19:30
http://onal-artikel.blogspot.com/2011/02/blog-post.html/18-11-2011/19:30http://kuantannet.blogspot.com/2018/04/makalah-integrasi-nasional.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar