ARSITEKTUR BIOLOGIS
PENGERTIAN
ARSITEKTUR BIOLOGIS
Yang berarti ilmu penghubung antara manusia
dan lingkungannya secara keseluruhan yang juga mempelajari pengetahuan tentang
hubungan integral antara manusia dan lingkungan hidup, dan merupakan arsitektur
kemanusiaan yang memperhatikan kesehatan.
Bahan bahan yang dipakai untuk mewujudkan
arsitektur biologis adalah bahan yang berasal dari alam.
¨ Bahan bangunan alam yang dapat
dibudidayakan lagi,digunakan dalam arsitektur biologis, seperti kayu, bambu,
rumbia, alang-alang dan ijuk.
¨ Bahan bangunan alamiah yang dapat digunakan
lagi menjadi bangun arsitektural adalah tanah liat, tanah lempung dan batu
alam.
¨ Bahan bangunan alam yang diproses pabrik atau industri
adalah batu artifisial yang dibakar (batu merah), genting flam, genting pres
dan batu-batuan pres (batako).
PERENCANAAN
ARSITEKTUR BIOLOGIS
Perencanaan arsitektur biologis senantiasa
memperhatikan konstruksi yang sesuai dengan tempat bangunan itu berada.
Teknologinya sederhana, bentuk bangunannya pun ditentukan oleh fungsi menurut
kebutuhan dasar penghuni dan cara membangunnya. Bentuk bangunan ditentukan oleh
rangkaian bahan bangunannya.
Konstruksi yang digunakan berbeda beda
jenis ada yang massif, berkotak, dan konstruksi bangunan rangka.
CONTOH ARSITEKTUR BIOLOGIS
Arsitektur tradisional merupakan contoh
dari arsitektur biologis. Arsitektur ini mencerminkan suatu cara kehidupan
harmonis, asli, ritmis dan dinamis, terjalin antara kehidupan manusia dan
lingkungan sekitar secara keseluruhan. Arsitektur ini cocok dengan iklim daerah
setempat dan masing-masing suku bangsa di Indonesia rupanya telah memiliki
arsitektur tradisional. Biasanya, arsitektur ini masih dapat dilihat di daerah
pedalaman seperti Irian Jaya.
KESIMPULAN
Arsitektur biologis adalah alternatif untuk
memperingan kerusakan lingkungan akibat kemajuan teknologi. Disarankan,
pembangunan lingkungan harus terdiri dari dinding dan atap hidup yang
menyediakan oksida dan energi. Pendidikan arsitektur barat sebenarnya kurang
tepat diterapkan di negara-negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki
latar belakang kebudayaan berbeda-beda. Karena itu, arsitektur biologis lebih
mudah berkembang di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar