Selasa, 23 April 2019




OBSERVASI LAPANGAN KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR


            Pada tugas kali ini, saya diberi kesempatan untuk menceritakan peran-peran saya selama observasi lapangan di Tokyo, Jepang pada tanggal 9-14 Maret untuk pembuatan film dokumenter KLA 2019 (Kuliah Lapangan Arsitektur). Saya diberi kesempatan untuk mendokumentasikan bangunan 2121 Design Sight.

            Sebelum saya bercerita lebih jauh mengenai pembuatan film dokumenter tersebut, saya ingin memberi informasi sedikit mengenai jobdesk jobdesk yang ada di dalam team kami. Pembagian jobdesk sangat penting agar pembuatan film berjalan sesuai rencana dan setiap anggota dapat lebih teliti untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan. Berikut ini pembagian-pembagian jobdesk di kelompok kami.

·      Produser

Produser merupakan orang yang bertanggungjawab mengelola tiap aspek film mulai dari proses perencanaan awal, produksi film hingga distribusi film. Berikut ini adalah tugas-tugas seorang produser:

1.     Menentukan materi film.
2.     Musik untuk backsound yang akan digunakan.
3.     Menentukan anggaran biaya dalam pembuatan film

·      Sutradara

Sutradara adalah orang yang bertugas mengarahkan sebuah film sesuai dengan skenario. Skenario digunakan untuk mengontrol aspek-aspek seni dan drama. Pada masa yang sama, sutradara mengawal kru film dan pemeran untuk memenuhi wawasan pengarahannya. Sutradara juga berperan dalam membimbing kru dan para pemeran film dalam merealisasikan kreativitas yang dimilikinya. Berikut ini adalah tugas-tugas seorang sutradara:

1.     Memberikan pengarahan kepada kameraman.
2.     Mengambil keputusan apabila ada persoalan di lapangan.
3.     Melihat dan mengkoreksi hasil pengambilan footage

·      Editor

Seorang yang bertanggung jawab mengkonstruksi cerita secara estetis dari shot-shot yang dibuat berdasarkan skenario dan konsep penyutradaraan sehingga menjadi sebuah film cerita yang utuh. Berikut ini adalah tugas-tugas seorang editor:

1.     Membaca dan menganalisis naskah
2.     Melakukan pemilihan shot
3.     Mengatur dan mengurutkan potongan film

·      Cameraman

Dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a.     Kameramen utama

bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan.

b.     Asisten Kameramen

Asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.

            Berikut ini adalah tugas-tugas kameramen:

1.     Mengoperasikan kamera untuk shooting live.
2.     Mengikuti instruksi director.
3.     Bertanggung jawab terhadap kualitas gambar.

·      Tim Research

Menentukan topik dan tema khusus tertentu, dan baru kemudian melakukan pencarian data secara mendalam terhadap tema tersebut.

·      Narator

orang yang membacakan narasi tetapi tidak terlihat atau dibelakang layar dalam film dokumenter ini. 

            Kelompok kami berisi 17 orang yang dibagi berdasarkan jobdesk masing masing. Disini saya diberi tanggung jawab untuk menjadi tim kreatif dan tim wawancara. Sebagai tim kreatif kami di beri tugas untuk menyusun storyboard. Storyboard ini berguna untuk memudahkan anggota kelompok memahami alur dan isi dokumentasi yang akan disampaikan di film ini. Langkah pertama dalam proses ini kami bersama-sama membuat rincian naskah. Selanjutnya,  kami kembangkan menjadi narasi agar anggota tim dapat mengerti alur dan isi yang akan ditampilkan. Kami juga mencari lagu backsound yang sekira kira cocok dengan suasana di jepang.
            
            Di Jobdesk kedua, saya diberi tanggung jawab untuk menjadi tim wawancara saat observasi. Didalam jobdesk ini saya diberi tugas untuk mencari seluruh informasi mengenai bangunan observasi dengan mewawancarai   tour guide kami. Selanjutnya, kami menyusun laporan mengenai informasi-informasi yang telah kami ambil untuk membuat narasi pada film. Setelah itu, narasi yang sudah kami buat diberi dan dibacakan narrator untuk menjadi backsound agar penonton memahami bangunan yang telah kami dokumentasikan.











Senin, 01 April 2019

KULIAH LAPANGAN ARSITEKTUR 2019
TOKYO, JEPANG

            Saya Sulthan basil arifianto mahasiswa Univesitas Gunadarma bertempat tinggal di Ciracas, Jakarta timur. Pada kesempatan kali ini saya ingin menceritakan pengalaman saya pergi ke negeri sakura. Pertama tama saya ingin memberi tahu pembaca mengapa saya bisa dapat pengalaman seperti ini. Saya adalah mahasiswa jurusan arsitektur universitas gunadarma, pada semester 6 jurusan ini terdapat kegiatan KLA (Kuliah Lapangan Arsitektur.)

            Pertama saya ingin menjelaskan apa itu Kuliah Lapangan, Kuliah Lapangan yaitu proses perkuliahan yang biasanya dilakukan di dalam kelas kemudian dilaksanakan di luar kelas. Setiap tahunnya, Univesitas Gunadarma mengadakan kuliah lapangan sebagai salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti wisuda. Kuliah Lapangan ini memang di peruntukan hanya untuk mahasiswa tingkat 3. Kuliah ini dimanfaatkan untuk men-observasi bangunan bangunan unik yang berada di jepang dan juga di manfaatkan sebagai ajang liburan sebelum menghadapi semester 6. Perjalanan ini dimulai pada tanggal 9-15 Maret 2019.

9 MARET 2019
Dengan dibagi menjadi 2 kloter mahasiswa ini siap untuk pergi melintasi lautan ke negeri sakura, saya termasuk dalam kloter pertama berangkat pada tanggal 9 Maret dan untuk kloter kedua, berangkat sehari setelahnya pada tanggal 10 Maret. Kita berkumpul di bandara Soekarno Hatta untuk berangkat Bersama dan bertemu dengan pihak travel yang akan menemani perjalanan kita di jepang.

10 MARET 2019
            Kita akhirnya mendarat di jepang pada jam 9 pagi di Haneda airport. Pada hari pertama ini kita dijadwalkan menuju Fujiten Resort yang terletak dikaki gunung Fuji. Resort ini merupakan tempat orang orang yang ingin bermain salju dan ski. Disini kami dapat melihat keagungan gunung Fuji dengan begitu dekat.kuliah lapangan yaitu proses perkuliahan yang biasanya dilakukan di dalam kelas kemudian dilaksanakan di luar kelas.

 

            Setelah bermain salju di Fujiten, kami langsung menuju hotel Toyoko Inn yang beletak di Nishi-kasai di Tokyo dengan memakai shuttle bus. Dengan menempuh jarak yang lumayan jauh dan jalanan padat akhirnya kami sampai di hotel jam 20.00 malam. Sesampainya di hotel kami jalan jalan sebentar untuk menikmati jalan di sekitar hotel dan langsung beristirahat untuk mempersiapkan kegiatan esok harinya.

11 MARET 2019
            Kami berangkat untuk pengamatan kelompok ke 2121 Design Sight. Bangunan ini terletak di Minato, Tokyo, Jepang. Dijalan menuju tempat pengamatan kami berhenti sebentar untuk sekedar photo shoot di Nagakin Capsule Building. 
  














     The Nakagin Capsule Tower merupakan gedung perumahan dan gedung perkantoran dirancang oleh arsitek Kisho Kurokawa dan terletak di Shimbashi, Tokyo, Jepang. Selesai dibangun pada 1972, gedung ini adalah contoh yang dibangun dalam langkah untuk mewujudkan pertumbuhan Negara Jepang. Tetapi sekarang Gedung ini sudah tidak ditempati dan dibiarkan untuk dijadikan salah satu landmark di wilayah ini. Setelah berfoto foto sebentar kami melanjutkan perjalanan kami ke 2121 Design Sight. Sesampainya disini kelompok saya langsung melakukan pengamatan ditempat itu. Pertama tama dengan memulai wawancara dengan tour guide kami lalu foto sekitar site tersebut sebagai bahan dokumentasi. 






Museum Desain bernama 21_21 DESIGN SIGHT ini dirancang oleh Desainer Issey Miyake dan didukung oleh Desainer Industri Naoto Fukasawa, Desainer Grafis Ken Miki dan Arsitek otodidak Tadao Ando. 21_21 DESIGN SIGHT dilahirkan tidak sekedar sebagai museum, walaupun menyimpan segala informasi mengenai sejarah desain di Negara Matahari Terbit ini. Mulai dari Desain Industri, Grafis sampai dengan Desain Busana, tetapi juga pusat riset desain bagi kebutuhan masyarakat banyak.